
Gejala Cacar Air
Pada awalnya, penderita akan mengalami pilek, demam, lesu, lemah, dan lelah, di mana hal tersebut merupakan gejala khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang agak parah, umumnya disertai dengan nyeri sendi, pusing, dan sakit kepala. Lalu, beberapa hari kemudian akan timbul warna kemerahan (ruam) berukuran kecil pada kulit yang pertama kali ditemukan di area perut dan dada ataupun punggung, yang pada akhirnya juga akan muncul di anggota gerak tubuh dan wajah.Ruam pada kulit ini kemudian berubah menjadi lenting yang berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam tersebut mungkin akan terasa gatal atau agak nyeri, sehingga memungkinkan tangan untuk menggaruknya dengan tidak sengaja. Apabila lenting ini dibiarkan begitu saja, maka akan segera mengering, membentuk krusta (keropeng) yang pada akhirnya akan terlepas dan meninggalkan bercak pada kulit berwarna gelap (hiperpigmentasi). Namun demikian, seiring berjalannya waktu, bercak-bercak tersebut akan hilang dengan sendirinya hingga tidak meninggalkan bekas lagi.
Hal ini akan berbeda jika lenting cacar air pecah akibat digaruk, baik sengaja maupun tidak. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam dan ini akan membuatnya mengering lebih lama. Kondisi ini memungkinkan terjadinya infeksi bakteri pada bekas luka garukan itu. Apabila sudah mengering, bekas cacar air tersebut akan meninggalkan bekas yang dalam, terlebih lagi bila penderita merupakan orang dewasa, maka bekas cacar air akan lebih sulit hilang.
Komplikasi
Pada anak-anak, cacar air biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa masalah. Namun pada orang dewasa ataupun penderita gangguan sistem kekebalan, penyakit ini tergolong berat dan bahkan bisa berakibat fatal. Adapun komplikasi akibat cacar air pada penderita gangguan sistem kekebalan tubuh dan orang dewasa adalah :- Peradangan jantung.
- Pneumonia karena virus.
- Peradangan hati.
- Peradangan sendi.
- Infeksi otak.
- Infeksi bakteri.
Mengobati Cacar Air
Cacar air yang ringan cukup membutuhkan penanganan pada gejala-gejala yang ada. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah pemberian kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal, sehingga akan mencegah garukan yang bisa menyebarkan infeksi dan menyebabkan jaringan parut. Agar risiko terjadinya infeksi bakteri berkurang, maka sebaiknya penderita cacar air melakukan hal-hal berikut ini :- Tetap mandi seperti biasa agar kuman tidak menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air.
- Menjaga kebersihan tangan.
- Selalu menggunakan pakaian yang kering dan bersih.
- Memotong kuku demi menghindari lesi kulit tergaruk.
Mencegah Cacar Air
Cacar air dapat dicegah dengan vaksinasi yang bisa dimulai sejak usia 12 bulan. Dosis ulangan juga bisa dilakukan pada usia 4 hingga 6 tahun. Anak-anak yang lebih tua namun belum memiliki kekebalan juga bisa divaksinasi. Orang-orang yang berisiko mengalami terjadinya komplikasi, seperti wanita hamil, boleh diberikan antibodi untuk melawan virus varicella (immunoglobulin varicella-zoster).Penderita perlu diisolasi atau dikarantina untuk mencegah penularan infeksi ke orang lain yang belum pernah mengalami cacar air. Anak-anak sebaiknya tidak masuk sekolah dan begitu pula dengan orang dewasa yang sebaiknya tidak masuk kerja sampai lepuhan terakhir benar-benar mengering.
Untuk masalah lebih lanjut tentang informasi dan penanganan cacar air, sebaiknya kunjungi dokter di lokasi anda agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar